Zaman sekarang, kita jumpai banyak sekali golongan yang terlalu fanatik. Satu sama lain saling mengkafirkan. Mereka sama sama mengesakan Allah dan mengakui Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Bagaimana umat islam akan bersatu jika satu sama lain memanggil dengan ucapan ucapan buruk hanya karena melakukan kesalahan. Hal itu sangat wajar karena semua orang pasti punya salah.
Seorang ustadz sering dituduh sesat karena
melakukan kesalahan yang wajar. Kalau saja semua orang mengkafirkan setiap
orang yang melakukan kesalahan, maka seluruh manusia kafir karena tidak ada
manusia yang terlepas dari dosa.
Kata kata Wahabi, Sufi, Khariji sering terdengar di telinga kita. Dan yang lebih parah lagi, hanya karena
perbedaan fiqh yang dalilnya sama-sama shohih pun masih saling mengkafirkan.
Sebenarnya, hal ini disebabkan karena kurangnya belajar ilmu agama. Mereka
hanya mengikuti kelompoknya tanpa tahu dalil apa yang mereka gunakan.
Sehingga, banyak perbuatan bid’ah yang di
sunnahkan. Dan perbuatan sunnah di bid’ahkan. Kuburan menjadi lebih ramai
daripada Masjid. Padahal sudah jelas sekali Masjid adalah rumah Allah yang
harus senantiasa di ramaikan. Sedangkan kuburan, Rasulullah hanya memerintahkan
untuk menziarahinya agar mengingat
kematian.
Adapun jika suatu golongan melakukan kemaksiatan atau kebid’ahan, maka
kewajiban kita adalah mendakwahkannya dengan cara yang baik. Bukan dengan cara
yang kasar atau mengejeknya bahkan mengkafirkannya. Jangan merasa benar sendiri
dengan syari’at yang kita peroleh. Karena bisa jadi, syari’at itu bertentangan
dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sikap yang bijak
yaitu, mencari dalil yang shahih dan penjelasan yang benar dari syari’at
tersebut.
Dan jika kita menemui perbedaan, maka sikap kita jangan langsung
menyalahkan, karena bisa jadi perbedaan itu sama-sama berlandaskan dalil yang
shahih. Tetapi, kalau suatu golongan yang kita tahu melakukan kesalahan atau
kebid’ahan menyalahkan syari’at kita, sikap kita yaitu memberitahu mereka dalil
shahih dari syari’at kita tersebut.
Karena, pada zaman Nabi dan sahabat pun banyak kelompok-kelompok sesat
seperti : Munafik dan Khawarij. Namun, Nabi dan para sahabat tidak memakinya dan
mengejek nama golongannya. Beliau tidak jarang memujinya karena mereka memiliki
kelebihan lain yang tidak dimiliki Nabi dan sahabat.
Untuk itu jika orang-orang mengejek kita dengan Wahabi, Sufi, Khwarij,
dll. Katakanlah, “Aku Muslim” Karena, kita semua adalah muslim selama kita
senang melihat ada muallaf yang berhijrah dari agama sebelumnya ke agama islam.
Namun, kita tetap harus mencari kebenaran dengan kembali kepada Al-Quran
dan Sunnah serta mengikuti manhaj Salafish Shalih. Dan jangan lupa untuk
bertanya kepada orang yang lebih berilmu. Allah telah menjanjikan bangkitnya
Khilafah kedua pada Akhir Zaman. Namun, pertanyaannya, kapan hal itu terjadi?
Untuk itu ingatlah firman Allah SWT ,
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلاَ تَتَفَرَّقوا
“Dan berpegang teguhlah pada tali
Allah kamu semuanya dan jangan berpecah belah..” (Ali-Imran : 103)
Tali Allah adalah tauhid. Yaitu mengesakan Allah SWT dan mengakui Nabi
Muhammad adalah utusan Allah. Selama kita percaya dengan itu maka kita harus
bersatu. Semoga umat muslim bisa bersatu dan kembali kepada Al-Quran dan
Sunnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar